Kamis, 03 September 2015

Aksi anak-anak Paud Photizo di Pentas Expo Potensi Budaya Solo

Seperti tahun tahun lalu...
Anak-anak hebat Paud Photizo Solo turut memeriahkan Pentas Expo Potensi Budaya di Serengan Solo dalam memperingati HUT kemerdekaan RI yang diselenggarakan setiap tahun di bulan September.

Yuk saksikan aksi mereka di pentas Expo Potensi Budaya 2015 besok Jumat malam tanggal 4 September 2015 di Serengan Solo


Mau Tahu Penyebab Balita Tidak Mandiri ?

Sebagai orang tua, sudah sepantasnya kita mengajarkan anak untuk bisa mandiri. Namun, pada usia berapa mereka sudah mulai bisa diajarkan?

Waktu yang tepat untuk mengajari anak mandiri adalah ketika usia 2-3 tahun. Inilah waktunya si anak senang melakukan berbagai hal sendiri,” kata Alzena Masykouri, MPsi.

Dengan melatih kebutuhan anak untuk mandiri sejak dini, dan membantu anak untuk menunjukkan kemampuannya, bahwa ia mampu makan sendiri, pakai baju sendiri, maka ketika anak memasuki usia prasekolah, ia makin terlatih mandiri.

Bila di usia prasekolah (3-5 tahun), anak masih kurang mandiri, biasanya disebabkan tiga hal berikut :

1. Kurang mendapat kesempatan
Orang-orang di lingkungan sekitar, termasuk orangtua, kakek atau nenek, bahkan pekerja rumah tangga, kurang mengakomodasi atau memberikan kesempatan pada anak untuk berlatih mandiri.

Kalau anak tidak atau hanya sedikit diberikan kesempatan, jangan harap ia akan paham akan sesuatu yang harus ia lakukan untuk dirinya. Jadi, bila di usia dini anak tak mendapat kesempatan untuk mandiri, maka di usia selanjutnya ia pun tidak atau kurang mandiri.

2. Dianggap “lama”
Orangtua sering tak sabar akan proses kemandirian pada anak. Sebenarnya anak sudah bisa pakai baju sendiri, makan sendiri, pakai sepatu sendiri, tapi melakukannya butuh waktu.

Nah dengan alasan supaya cepat, orangtua atau pengasuh lah yang kemudian menggantikan peran anak dalam melakukan semua hal tadi. Dengan alasan supaya cepat inilah, tanpa disadari orangtua “memandulkan” kemandirian anak.

3. Dilayani pengasuh atau orangtua

Ada anak yang selama 24 jam selalu dilayani, baik oleh pengasuhnya maupun ibunya sendiri. Kebiasaan ini membuat anak tak mandiri. Ia selalu memanggil pengasuhnya untuk memenuhi semua kebutuhannya.
Dalam hal ini pengasuh anak tak bisa disalahkan, karena bagaimana pun ia adalah perpanjangan tangan orangtua, terutama orangtua bekerja. Pengasuh bertindak seperti ini karena diberi tugas oleh orangtua si anak.

Bagi ibu rumah tangga, karena merasa seharian di rumah, umumnya para ibu ini beralasan “Buat apa saya ada di rumah kalau tidak mengurus anak?” Akhirnya semua kebutuhan anak diladeni. Di sisi lain, ibu tak sabar, maka agar semua pekerjaan bisa beres, segala kebutuhan anak dipenuhi dengan campur tangannya.

Anak usia ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kalaupun bersekolah, ia hanya sekolah tiga jam. Selebihnya, anak belajar dari pengasuhan orangtuanya. Kalau pun anak diajarkan kemandirian di sekolah, ke toilet sendiri dan lain sebagainya, namun kebiasaan di rumah sangat menentukan kemandirian anak.

Hilman Hilmansyah/Nakita

Tips Mendidik Anak Mandiri

Semua orang tua tidak ingin melihat anaknya berada dalam kesulitan, bahkan sedetik pun. Tapi, ingat bahwa yang Anda lakukan hari ini adalah untuk masa depan mereka (dan juga Anda sendiri):

1. Amati
Dahulukan mengamati sebelum memberi bantuan. Anak tahu batas kemampuannya dan mereka akan memberi tahu Anda jika sudah siap melakukan suatu tugas perkembangan.

2. Jadilah sekutunya
Berikan bantuan yang sesuai dengan daya pikir, emosi dan kemampuan usia anak. Bonnie Harris, pengarang buku Confident Parents, Remarkable Kids, menyarankan, “Daripada memaksanya membereskan mainan, lebih baik ajak anak bermain,  ‘Aku akan mengambil yang berwarna merah, dan kamu yang biru, ya.” Jangan lupa memujinya saat ia berhasil melakukan permintaan Anda.

3. Pilih waktu yang tepat
Minggu sore yang santai adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan cara menyikat gigi. Ajarkan teknik yang benar saat ia sedang bersantai, bukan ketika lapar atau justru sudah mengantuk.

4. Tahap demi tahap
Anak ingin memasak? Ajarkan untuk memulai dengan yang paling sederhana: roti panggang. Pastikan ia sudah memahami konsep panas-dingin, kapan mengoles margarin, dan mengapa margarin leleh jika terkena panas.

5. Berikan kendali
Saat anak sudah mahir melakukan suatu hal, berikan ia suatu tanggung jawab. Jika ia butuh mengingat beberapa detailnya, ajarkan. Anak butuh untuk mencoba sendiri dan bertanggung jawab.

6. Selalu mendukung
Ketika ia sudah berulang kali mencoba dan tetap gagal, tunjukkan dukungan Anda tanpa berlebihan. Kegagalan membuatnya belajar bahwa ia punya keterbatasan, yang selanjutnya akan mempengaruhi bagaimana ia membuat keputusan saat menghadapi masalah.

sumber : www.parenting.co.id

Rabu, 02 September 2015

Belajar Mengenal Huruf & Angka di Paud Photizo Solo

Yuuk belajar mengenal huruf dan angka bersama-sama anak-anak hebat di Paud Photizo Solo....



Jumat, 10 Juli 2015

Tips Mendidik Anak Supaya Patuh

Anak-anak seperti foto copy orang tuanya, artinya apa yang dilakukan anak-anak kita hanya mencontoh apa yang mereka lihat dan mereka dengar dari kita sebagai orang tuanya.
Sebagai orang tua kita harus berhati-hati dalam mendidik anak-anak kita, dan menjaga sikap dan harus bisa menahan diri dari ulah anak-anak kita.

Berikut tips supaya anak kita patuh kepada kita sebagai orang tuanya :
  1. Konsisten :  Dalam mendidik anak, kita harus konsisten terhadap apa yang menjadi peraturan kita / apa yang kita ajarkan kepada anak, misalnya anak kita hanya boleh main games dihari libur saja, hal tersebut harus benar-benar diterapkan, meskipun seringkali si anak suka merengek-rengek, karena mereka selalu mencari celah agar orang tua mau menuruti kemauan mereka.
  2. Bersikap lembut : kekerasan belum tentu membuat anak patuh kepada kita, tetapi malah justru bisa membuat mereka benci dan menjauh dari kita, nah kalo sudah begitu bagaimana mereka mau mendengar kita ? Anak-anak lebih suka diperlakukan dengan lembut, karena membuat mereka nyaman, dengan begitu mereka bisa mempercayai kita, dan patuh pada kita.
  3. Memberikan contoh : ajarkan anak tentang hal-hal yang baik dengan memberikan contoh kepada mereka, cara ini yang paling efektif untuk membuat anak patuh.
  4. Memberikan pujian : jangan segan-segan memberikan pujian kepada anak-anak kita ketika mereka melakukan hal baik, dengan demikian mereka akan senang dan mau melakukannya lagi.
  5. Memberikan penjelasan : berikan penjelasan kepada anak tentang peraturan yang anda buat, sehingga anak menjadi mengerti mengapa anda memberikan peraturan tersebut.
Demikian Tips mendidik anak supaya patuh, semoga bermanfaat bagi ayah bunda sekalian.




Senin, 27 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Bermain Peran

Waahhh...lagi ngapain ya anak-anak Paud Photizo itu...
kenapa mereka berpakaian seperti pak tani dan bu tani ya...
ada juga yang pake topeng hewan, ada sapi, kera, apa lagi ya...
ooohh...ternyata mereka lagi bermain peran, ceritanya tentang pak tani dan hewan-hewan peliharaannya...
lucu-lucu sekali anak-anak itu ya...

Bermain peran ala anak-anak Paud Photizo

Belajar Baca Tulis Hitung ala Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo bermain sambil belajar, mereka bersemangat sekali.
Tiap hari mereka belajar menulis kosa kata sambil bermain sesuai tema yang diajarkan oleh bunda-bunda.
Karena sudah kebiasaan mereka menulis kosa kata, membuat mereka pandai menulis dan membaca dengan sendirinya.
Mereka juga belajar berhitung sambil bermain, aku bisa hitung sampai 100...!!!...kata mereka...
waahh...anak-anak ini memang pintar...

Anak-anak Paud Photizo belajar baca  tulis hitung

Kamis, 23 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Outing Class @ The Park Solo Baru

Anak-anak Paud Photizo outing class ke taman The Park Solo Baru Sukoharjo, dalam tema pelajaran "tumbuh-tumbuhan"
Di taman The Park anak-anak mengenal berbagai tanaman, ada bunga-bunga, rumput, pohon, dan lain-lain.

Mereka juga belajar menggambar apa yang mereka lihat disekeliling taman tersebut, ada yang menggambar bunga, pohon-pohon, gapura taman, dll

Anak-anak Paud Photizo di taman The Park Solo Baru



Anak-anak Paud Photizo asyik menggambar di taman The Park Solo Baru




Rabu, 22 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Asyik membaca di Gramedia

Anak-anak Paud Photizo asyik membaca @ Gramedia
Membaca perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini supaya mereka terbiasa, karena membaca adalah pondasi dari ketrampilan akademik. Ketrampilan membaca meningkatkan anak memahami berbagai konsep dengan mudah juga mengembangkan ketrampilan berpikir kritis, dua hal ini yang bisa mendukung seseorang bisa mencapai kesuksesan.
Membaca juga bisa menambah kosa kata, sehingga bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Anak yang gemar membaca juga bisa lebih berkosentrasi pada pelajaran daripada anak yang tidak gemar membaca, oleh sebab itulah mulai dari dini anak-anak dilatih untuk gemar membaca.

Beruntung ada toko buku besar yang berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni Toko buku Gramedia.
Di toko buku ini, semua buku-buku yang dijualnya ada yang sengaja dibuka segelnya supaya bisa dibaca isinya oleh pengunjungnya, tak hanya itu pengunjung juga disediakan tempat untuk bisa bersantai sambil membaca....asyiiikk kan...

Tak ketinggalan anak-anak Paud Photizo juga berkunjung ke toko buku Gramedia, mereka asyik sekali memilih-milih buku untuk dibacanya....thanks to Gramedia....

Berikut beberapa manfaat dari membaca buku
  1. Melatih otak
  2. Meningkatkan memori
  3. Mengurangi stress
  4. Mencegah demesia atau alzheimer
  5. Membuat anda tenang
  6. Menambah kosa kata
  7. Meningkatan sensitivitas
  8. Meningkatkan konsentrasi
  9. Meningkatkan kemampuan menulis
  10. Memberikan banyak inspirasi


Senin, 20 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Mendesain Kain

Batik merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Kini batik sangat beragam dan kaya akan warna dan banyak disukai orang tidak terbatas pada umur, tua, muda semua menyukai.
Pada Sentra Seni  kali ini, anak-anak Paud Photizo juga diperkenalkan dengan batik dan bagaimana proses pembuatannya.
Untuk memudahkan proses pembelajaran anak-anak membuat batik sendiri diatas kain dengan diberi warna.
Mau lihat bagaimana mereka membuatnya ...?
Yukk kita lihat kegiatan mereka disini............

Kain putih siap untuk dibuat batik
Anak-anak Paud Photizo mulai membuat batik diatas kain
Asyik sekali anak-anak belajar mendesain kain
Mau membuat desain apa ya mereka ?
Karya anak-anak Photizo mendesain kain

Membuat Gurita dari Sapu tangan

Anak-anak Paud Photizo bersama "Gurita"



Minggu, 19 April 2015

Drama "Perjuangan Jendral Sudirman" ala Anak-anak Paud Photizo

Jendral Sudirman
Drama yang diperankan oleh anak-anak Paud Photizo ini adalah perjuangan Jendral Sudirman dan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Drama tersebut dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI.

Hebat ya anak-anak Paud Photizo ini...
mereka sangat menikmati adegan demi adegan perjuangan Jendral Sudirman bersama rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tercinta.....

Pray for the future servant Leaders of  Indonesia !!!

Inilah pejuang-pejuang Indonesia
Tentara NKRI siap tempur membela RI


Jendral Sudirman diantara pejuang-pejuang

Treett...trettt...tet....ayoo...serang...

Rakyat bergerilya
Maju tak gentar....!!!!
Tentara & Rakyat bahu membahu

Anak-anak Paud Photizo Berpartisipasi dalam Expo Potensi Budaya

Anak-anak Paud Photizo
Anak-anak Paud Photizoturut berpartisipasi dalam Expo Budaya yang diselenggarakan di Serengan Solo.
Mereka tampil keren sekali lhoh....dan tanpa malu-malu menari didepan ratusan orang di panggung Expo Budaya.
Setelah mereka selesai pentas mereka semua bilang sama bunda-bunda...Bun...besok pentas lagi yaaa....
haahh...OKEE...jawab bunda-bunda...



Inilah anak-anak hebat calon pemimpin-pemimpin Indonesia !!!
Pray for the future servant Leaders of  Indonesia !!!

Anak-anak Photizo bersiap-siap Pentas di Expo Budaya
Gaya anak-anak Paud Photizo di Expo Budaya

Pertemuan Rutin Guru dan Orang Tua Murid di Paud Photizo

Pertemuan Guru & Orang tua murid dilakukan secara rutin satu bulan sekali, sebagai media untuk membahas masalah perkembangan anak didik, serta memaparkan tema pelajaran dan materi untuk pelajaran bulan depan kepada orang tua murid.

Pertemuan rutin Guru dan Orang tua murid

Pertemuan rutin Orang Tua murid & Guru Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo jadi Dokter, Terapis, Dokter Gigi juga di Sentra Peran

Di Sentra peran ini anak-anak Paud Photizo bisa jadi apa saja yang diinginkan, jadi dokter, ahli terapis, dokter gigi, dan lain-lain.
Anak-anak ini sangat menikmati peran-peran yang sedang mereka mainkan....lihat tuh...serius banget ya...kaya dokter beneran.
Pak dokter Valen sedang memeriksa gigi pasien
Pak dokter Joshua sedang menulis resep buat pasien
Pak dokter Joshua sedang menyuntik pasien
Terapi kebugaran
Terapi pinggang

Anak-anak Paud Photizo Membuat Ulat-ulatan dari Tangkai Daun Pepaya

Anak-anak Paud Photizo membuat Ulat-ulatan dari tangkai daun pepaya

Yuk Belajar Menyanyi Bersama Anak-anak Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo berlatih menyanyi

Jumat, 17 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Memasak Gado-Gado

Anak-anak Paud Photizo memasak Gado-gado

Story Telling, Anak-anak Paud Photizo Asyik Bercerita

Bagi seorang Guru Paud keahlian bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai.
Melalui metode bercerita inilah para guru Paud mampu menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif, dan anak-anak menerimanya dengan senang hati.

Demikian pula dengan Paud Photizo juga peduli dengan perkembangan anak didiknya, oleh karena itu bercerita (story telling) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara rutin di Paud Photizo.
Anak-anak sangat menikmati saat menceritakan kembali cerita dalam buku yang telah diceritakan pada mereka oleh orangtua mereka.

Inilah beberapa manfaat story telling :

  1. Membangun kedekatan sosial emosional antara pendidik dengan anak. 
  2. Media penyampai pesan/nilai moral dan agama yang efektif. 
  3. Mengembangkan pola berpikir kritis dan imajinasi. 
  4. Menyalurkan dan mengembangkan emosi personal yang baik. 
  5. Membantu proses motorik halus peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita. 
  6. Memberikan dan memperkaya pengalaman batin. 
  7. Sarana hiburan dan penarik perhatian. 
  8. Menggugah minat baca. 
  9. Sarana membangun watak mulia
Story Telling - Anak-anak Photizo

Kamis, 16 April 2015

Anak-anak Paud Photizo Belajar Sains


Anak-anak Paud Photizo belajar Sains

Anak-anak Paud Photizo belajar Sains

Anak-anak Paud Photizo Membuat Diagram Rumah

Anak-anak Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo Bermain Bongkar Pasang Mur Baut

Anak-anak Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo Jadi Peragawan

Bermacam gaya & pose anak-anak Paud Photizo

Anak-anak Paud Photizo ini beraction ria menjadi "Peragawan"......
diiringi musik mereka berjalan diatas catwalk....ha...ha....lucu-lucu dan keren-keren
Belajar di Sentra seni memang mengasyikkan....

Lihat action mereka...!!!....keren-keren kan....!!!

Alvin berpose pakai baju batik
Genta berpose pakai baju pantai













Valen berpose Jungkies
Elang berpose baju santai













Joshua berpose baju sporty













 

Paud Photizo Solo Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting