Rabu, 02 Maret 2016

Waspada Bahaya Pornografi pada Anak-anak

Klik untuk melihat video ini
Pornografi sangat merusak otak 2x lebih parah ketimbang narkoba. Materi pornografi bisa didapatkan di majalah, game, situs dan film.

Pada awalnya anak tidak sengaja melihat, kemudian iseng pengin tahu, akhirnya akan timbul keinginan untuk mencoba, dan akhirnya ketagihan.

Pornografi dapat menyebabkan kerusakan otak, pada bagian otak yang disebut prefrontal cortex (PFC) yakni jaringan di mana anak tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan yang benar.
Selain itu otak juga tidak bisa berperan eksekutif  sebagai pengendali implus-implus. Bagian inilah yang membedakan antara manusia dan binatang.

Berikut kenali ciri-ciri anak yang kecanduan pornografi :
  • Mengabiskan waktu lebih banyak dengan perangkat teknologi, seperti internet, game dan lain sebagainya
  • Anak jadi gampang marah
  • Self esteem-nya rendah
  • Jika berbicara tidak menatap mata kita
  • Suka melawan
  • Suka berkhayal
  • Prestasi akademik merosot tiba-tiba
  • Menjadi pendiam
Bagaimana cara yang tepat untuk ajarkan anak tentang bahaya pornografi ?
  • Memahami dan menerima perubahan fisik dan emosional.
  • Berpikir positif tentang tubuh mereka.
  • Menghargai dan menerima perbedaan individu.
  • Merasa nyaman dengan diri sendiri dan gendernya.
  • Mampu mengomunikasikan masalah seks.
  • Mengerti perbuatan yang pantas dan tidak pantas.
  • Mereka juga jarang menjadi korban pelecehan seksual.
Apa yang harus dilakukan orang tua ?
  • Orang tua harus mempunyai peran sebagai tempat bertanya dan tempat bercerita atau curhat bagi anak-anak kita, mendengarkan keluh kesah mereka, memberikan kasih sayang, dan berusaha selalu ada buat anak-anak kita disaat anak-anak kita membutuhkan dukungan kita atas goncangan/masalah yang sedang menimpa mereka.
  • Orang tua harus bisa melakukan filter terhadap semua informasi yang didapatkan anak-anak, menjelaskan kepada mereka, dan membimbing mereka, karena pada umumnya anak-anak baru pada tingkatan kongkrit operasional, yang mencerna semuanya berdasarkan apa yang mereka lihat, karena penalaran mereka belum jalan.



 

Paud Photizo Solo Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting